SELANDIA BARU - Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan serangan teror yang menyebabkan 50 orang meninggal dunia di Christchurch, Jumat 15 Maret 2019 sebagai 'hari terkelam di Selandia Baru'.
Jacinda Ardern menyebut, kejadian itu sebagai salah satu "hari terkelam" negara tersebut. "Inilah yang kami ketahui sejauh ini tentang serangan itu," kata Jacinda.
Baca juga: Korban Tewas Penembakan di Masjid Selandia Baru Bertambah Jadi 50 Orang
Sebelum melakukan aksi penembakan, pelaku menunggah manifesto di akun media sosialnya yang bernada rasis dan mengandung ideologi ekstrem kanan serta supremasi kulit putih.
Dia juga menyiarkan langsung aksinya di media sosial. Setidaknya 50 orang meninggal dunia, puluhan lainnya luka-luka dan dua orang kini berada dalam kondisi kritis.
Baca juga: Kronologi dan Pemetaan Aksi Penembakan Jamaah di 2 Masjid Selandia Baru
Polisi telah menahan pelaku atas nama Brenton Tarrant, 28, warga Australia. Dia sudah hadir di persidangan pada Sabtu (16/3) tanpa pembelaan dan kini dikembalikan ke tahanan. Dia akan kembali hadir di persidangan pada tanggal 5 April mendatang.
(rzy)