BOYOLALI - Banyak peninggalan kolonial Belanda di Boyolali, Jawa Tengah, mulau dari jejak sejarah hingga bangunan-bangunan dengan arsitektur khas Eropa/Belanda. Kini, sebagian bangunan sudah sirna ditelan pembangunan kota dan sebagian masih berdiri walaupun ada yang telihat terawat dan tidak.
Jejak lain berupa permakaman Belanda atau kerkhof di Boyolali dapat ditemukan, salah satunya di Taman Sonokridanggo/Kridanggo di Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali Kota.
Kuburan-kuburan orang Eropa/Belanda ini hampir semuanya sudah dipindahkan ke permakaman di Sonolayu kecamatan yang sama. Di kerkhof yang berlokasi di wilayah Kampung Gudang, Kelurahan Siswodipuran, ini hanya tersisa dua kuburan di antara rumah-rumah (relokasi) warga sekitar yang terkena gusuran pembangunan jembatan Kridanggo.
Dua makam tersebut tampak masih utuh. Kedua nisan masing-masing bertuliskan Glara Hortense Juch yang lahir di Boyolali 10 Juni 1889 dan meninggal di Purworejo 6 September 1909. Sedangkan nisan makam satunya bertuliskan Karel Simon.
Warga setempat tidak ada yang tahu siapa mereka dan mengapa makam itu tidak ikut dipindah. Sumiyen (62), warga perumahan sekitar makam mengatakan, selain permakaman di Taman Kridanggo itu, ada permakaman orang Eropa/Belanda lain di Kampung Pambraman, Kelurahan Banaran, kecamatan yang sama.