Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Banjir Bandang Sentani Disebut sebagai Konsekuensi Tak Dapat Dihindari

Muhamad Rizky , Jurnalis-Selasa, 19 Maret 2019 |07:34 WIB
Banjir Bandang Sentani Disebut sebagai Konsekuensi Tak Dapat Dihindari
ilustrasi
A
A
A

JAKARTA - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Papua menilai banjir yang terjadi di Sentani, Papua karena masih lemahnya perhatian terhadap isu lingkungan. Hal itu terlihat dari jumlah kayu yang terbawa aliran banjir serta hilangnya tutupan pohon di wilayah Cagar Alam Cyclops.

"Kami memandang peristiwa banjir bandang, yang terjadi di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua bukan peristiwa alam biasa, melainkan dan diduga adanya para pihak yang tanpa sadar bahkan sengaja mengabaikan lingkungan dengan alih fungsi lahan dan pembalakan untuk berbagai kepentingan," kata Direktur Walhi, Papua Aiesh Rumbekwan, kepada Okezone, Selasa, (19/3/2019).

Aiesh mengatakan, banjir bandang yang terjadi saat ini merupakan konsekuensi yang tidak dapat dihindari karena dugaan ulah manusia dan kebijakan negara. Hilangnya tutupan pohon, memiliki hubungan dengan kurangnya perhatian para pihak terhadap lingkungan hidup.

"Karenanya Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Jayapura, segera meninjau dan mengkaji perencanaan pembangunan dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di Kabupaten Jayapura, dengan melibatkan seluas-luasnya masyarakat yang potensial terkena dampak langsung," tuturnya.

(Baca Juga: Sentani Diguyur Hujan Deras, Warga Kembali Mengungsi)

Karena itu, tambahanya, pemerintah harus mengutamakan isu lingkungan hidup dalam berbagai perencanaan pembangunan, mengembangkan kebijakan dan praktik pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk pemukiman, perkebunan, pembalakan kayu dan usaha ekonomi masyarakat, secara lestari dan berkeadilan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement