"Dengan teknologi terkini, sejuta data-data tersebut bisa dikonsolidasikan oleh aparat pemerintahan, bekerjasama dengan lembaga lainnya kita bisa kelola dengan big data. Dari situ kita bisa tahu program apa yang dibutuhkan masyarakat, sekarang ini sudah zamannya teknologi yang sangat maju," kata mantan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta ini.
Sandiaga berujar, dengan terlalu banyak kartu yang dicetak akan menambah beban anggaran negara untuk menerbitkan kartu ini.
"Tidak perlu menambah lagi beban anggaran negara dengan menerbitkan kartu lagi. Belum lagi kalau diproyekin atau juga birokrasi yang menyertai setiap kartu baru," tuturnya.
Sebelumnya pada sesi debat Cawapres 17 Maret kemarin Sandiaga Salahudin Uno mengeluarkan satu kartu sakti yakni E-KTP yang ia klaim bisa melayani masyarakat berdasarkan program apapun.
(Angkasa Yudhistira)