BALIKPAPAN – Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin menanggapi survei Litbang Kompas di Jawa Barat dan Banten. Menurutnya, selisih tipis di daerah tersebut menjadi perhatian serius bagi dirinya.
"Kita genjot lagi, pulang dari sini Banten lagi," ujar KH Ma'ruf di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (21/3/2019).
Kiai Ma'ruf mencermati selisih elektabilitas antara Kompas dan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) di wilayah Jabar dan Banten. Versi Litbang Kompas, keterpilihan paslon 01 memang meningkat dari yang tadinya 39,3 persen di Oktober 2018, menjadi 42,1 persen pada Maret 2019.
Namun, hal tersebut masih kurang, karena di survei Kompas, paslon 02 masih bertahan dengan elektabilitas 47,7 persen pada Maret 2019. Pada Oktober 2018, penantang punya elektabilitas 50,2 persen di wilayah tersebut.
"Kalau Kompas (selisih) 5 persen, kalau SMRC itu sudah menang 1,5 persen," ujar Kiai Ma'ruf.

Menurut dia, survei dari SMRC mengunggulkan petahana di Jabar dan Banten. Malah secara nasional selisih petahana dan penantang 26 persen. Sebanyak 58 persen untuk Jokowi-Ma'ruf dan 31 persen untuk Prabowo-Sandi.