Rusia melaporkan bahwa pada 2018 jumlah pekerja Korea Utara "dengan izin kerja yang sah di Federasi Rusia menurun dari 30.023 menjadi 11.490 orang". Sekutu utama Korea Utara, China mengatakan telah memulangkan lebih dari setengah dari total warga negara DPRK, nama resmi Korea Utara, yang mendapat penghasilan di negara itu.
BACA JUGA:Pejabat Diusir dari Berbagai Negara, Kini Giliran Pekerja Korea Utara Hengkang dari China
China menyatakan akan memenuhi kewajiban internasionalnya untuk melakukan pemulangan dengan cara yang teratur dan menyelesaikan proses tersebut tepat pada waktunya. Namun, China telah meminta kepada PBB untuk tidak memublikasikan laporan tersebut.
Pada 2015, penyelidik hak asasi manusia Marzuki Darusman mengatakan bahwa warga Korea Utara di luar negeri banyak yang bekerja di pertambangan, penebangan, tekstil dan konstruksi. Laporan yang diserahkan oleh Rusia dan China kepada komite sanksi tidak merinci industri apa saja yang mempekerjakan orang Korea Utara.
(Rahman Asmardika)