Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jelang Debat Keempat, Ini Sederet Program Jokowi-Ma'ruf di Bidang Pertahanan & Keamanan

Sarah Hutagaol , Jurnalis-Rabu, 27 Maret 2019 |20:22 WIB
Jelang Debat Keempat, Ini Sederet Program Jokowi-Ma'ruf di Bidang Pertahanan & Keamanan
(Foto: Istimewa)
A
A
A

JAKARATA - Capres nomor urut 01 Joko Widodo siap menghadapi debat yang dilangsungkan pada 30 Maret 2019 yang mengusung tema tentang ideologi, pemerintahan, keamanan, serta hubungan internasional. Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Ace Hasan Syadzily, Rabu (27/3/2019).

"Pak Jokowi sudah siap menghadapi debat yang keempat. Dalam kurun lima tahun ini pemerintahan Jokowi telah banyak melakukan berbagai kebijkan yang diarahkan pada penguatan ideologi Pancasila, menjaga keutuhan NKRI dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat," ujar Ace.

Dalam bidang ideologi, sambungnya, Jokowi terus melakukan pembinaan Pancasila sebagai ideologi negara. Pemerintahan Jokowi pun telah menetapkan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila.

(Baca Juga: Jokowi Janji Bangun Kereta Api Trans-Kalimantan)

Selain itu, Jokowi juga telah membentuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai suatu wadah yang bertugas melakukan pembinaan ideologi Pancasila agar menjadi pandangan, pedoman dan pegangan hidup bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Pemerintahan Jokowi sangat tegas pada pihak-pihak yang ingin mengancam keberadaan ideologi Pancasila. Salah satunya, dengan mengeluarkan Perppu tentang larangan organisasi masyarakat anti Pancasila," kata politikus Golkar tersebut.

Dia mengatakan, tindakan itu dilakukan dalam rangka melindungi Pancasila dan NKRI, salah satunya dengan membubarkan ormas HTI. "Langkah pembubaran HTI kemudian dibenarkan menurut ketentuan hukum hingga ke tingkat Kasasi Mahkamah Agung," tuturnya.

(Baca Juga: Jokowi: Kalimantan Barat Adalah Miniatur Indonesia)

(Baca Juga: Jokowi Ingin Pontianak yang Multi Etnis Terus Menjaga Persatuan)

Jokowi, pun menginginkan agar nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila menjadi cita-cita normatif di dalam penyelenggaraan negara.

"Kita ingin Pancasila menjadi ideologi yang bekerja, yang dapat diimplementasikan dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pembinaan Ideologi Pancasila dilakukan dalam kerangka sistem dengan metode yang lebih sesuai dengan kebutuhan generasi muda," kata dia.

Untuk lima tahun ke depan, dalam memperkuat ideologi negara pemerintahan Jokowi akan melakukan antara lain: Mengoptimalkan peran dan fungsi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila; menerapkan standarisasi materi dan metode pembelajaran Pancasila dalam sistem pendidikan dan pelatihan yang direkomendasikan BPIP; dan mengevaluasi dan membaharui peraturan perundang- undangan yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.

Dalam mengimplementasikan kehidupan kebangsaan sesuai dengan ideologi Pancasila, Ace mengatakan, pemerintahan Jokowi mendorong semangat kebhinekaan dan kemajemukan. Perbedaan dalam kemajemukan bukan menjadi sumber masalah jika diikat oleh Ketunggal-ikaan, sebagai sesama saudara sebangsa setanah air.

"Untuk itu, pemerintahan Jokowi-Kiai Ma’ruf, terus mendorong semangat toleransi, kerukunan, dan persaudaraan. Untuk itu, kami akan melakukan antara lain: Memperkuat moderasi (Wasathiyyah) sebagai karakter beragama bangsa Indonesia," ujarnya.

Selain itu, juga memperkuat modal sosial yang hidup dalam masyarakat, yaitu menumbuhkan semangat gotong royong, musyawarah, dan kebhinnekaan yang ika, memperbanyak program pertukaran pomade lintas agama, lintas etnis dan budaya, dan ruang dialog antarwarga.

(Baca Juga: Jokowi: Menyebar Hoaks adalah Cara Berpolitik yang Tidak Beretika)

Pemerintahan Jokowi-Kiai Ma’ruf juga akan terus melakukan revitalisasi revolusi mental. Perubahan mental karakter bangsa dari mental karakter yang negatif ke mental karakter yang positif harus menjadi strategi pembangunan manusia dan kebudayaan yang terus-menerus diinternalisasi dalam sistem pembangunan.

"Sehingga menjadi sistemik serta mengalami pembudayaan dalam perilaku sehari-hari. Revitaliasi Revolusi mental itu dilakukan dalam sistem pendidikan, dengan menekankan nilai-nilai integritas, etos kerja, gotong royong, dan budi pekerti dalam pembelajaran," kata dia.

Revolusi Mental juga akan diimplementasikan dalam tata kelola pemerintahan dengan pembudayaan nilai-nilai transparansi dan akuntabilitas. Selain itu, Revolusi Mental dalam sistem sosial dengan pembudayaan nilai-nilai luhur bangsa dalam institusi keluarga dan interaksi antarwarga.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement