Menurutnya lagi, situasi ekonomi global saat ini juga mengalami banyak tekanan, perubahan dan tantangan. Kecenderungan proteksionisme terjadi dan pelemahan sistem perdagangan multilateral dan WTO juga terjadi. Perang Dagang antara kekuatan ekonomi besar dunia jelas akan berpengaruh terhadap ekonomi lainnya.
“Kondisi inilah yang harus disikapi dalam diplomasi ekonomi, termasuk diplomasi ekonomi Indonesia. Beberapa hal utama yang dilakukan prioritas ketiga politik luar negeri Indonesia melalui diplomasi ekonomi, antara lain: memperkuat kerja sama ekonomi dengan pasar-pasar baru; memperkuat infrastruktur kerja sama ekonomi secara bilateral guna meningkatkan daya saing produk Indonesia melalui negosiasi baru; diplomasi ekonomi diarahkan untuk membantu ekspansi penjualan produk industri strategis Indonesia dan mendorong berbagai investasi dan proyek infrastruktur Indonesia di luar negeri; serta diplomasi ekonomi Indonesia juga diarahkan untuk melindungi kepentingan strategis produk kelapa sawit Indonesia yang terus menjadi target kampanye hitam di beberapa negara,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Ace, Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi, terus mendorong adanya kerja sama maritim. Diplomasi maritim Indonesia terus bekerja untuk memperkuat arsitektur di kawasan dua samudera, yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Bagi Indonesia, Pasifik dan Hindia adalah Single Geo-Strategic Theatre. “Kita perlu menjaga stabilitas, keamanan dan kemakmuran di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Kita harus sama-sama pastikan agar Samudera Hindia dan Pasifik tidak dijadikan ajang perebutan sumber daya alam, pertikaian wilayah dan supremasi maritim. Dalam konteks itulah, Indonesia mengembangkan konsep kerja sama ‘Indo-Pasifik’. Kebijakan ini untuk lima tahun ke depan akan terus kami perkuat,” kata dia.
Dengan berbagai capaian politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan menunjukan kepemimpinan Indonesia yang berperan aktif dalam hubungan internasional, kata Ace, maka lima tahun ke depan kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf akan terus ditingkatkan baik regional maupun dunia.
“Hal itu dilakukan antara lain dengan memperkuat kepemimpinan Indonesia dalam forum dan organisasi regional maupun internasional, melalui keterlibatan dalam ASEAN dan Dewan Keamanan PBB, dengan mengedepankan total diplomacy, diplomasi perdamaian, dan diplomasi kemanusiaan untuk memperkokoh kepentingan nasional,” kata dia.