"Ini adalah pertama kalinya kami dihadapkan dengan seekor hewan dengan jumlah sampah yang sangat besar," kata Cinzia Centelegghe, seorang ahli biologi dari Universitas Padova kepada harian Turin La Stampa.
Pada saat pemeriksaan ditemukan janin yang telah mati dan dalam kondisi terdekomposisi. Para ahli mengatakan bahwa induk ikan paus tidak dapat mencerna cumi karena banyaknya plastik yang masuk ke perutnya.
Baca: Sekira 40 Kilogram Sampah Plastik Ditemukan di Perut Seekor Paus yang Mati Kelaparan di Filipina
Baca: 5,9 Kg Sampah Ditemukan di Perut Paus yang Mati di Perairan Wakatobi
WWF mengatakan plastik adalah salah satu ancaman terbesar bagi kehidupan laut dan telah menewaskan sedikitnya lima paus lain yang telah menelannya dalam jumlah besar selama dua tahun terakhir di Eropa dan Asia.
Paus sperma lainnya ditemukan mati di pulau Ischia Italia, dekat Napoli pada Desember lalu dengan kantong plastik dan benang nilon tebal di perutnya, tetapi plastik bukan penyebab kematian.
World Wildlife Foundation mengatakan antara 150.000 dan 500.000 ton benda plastik dan 70.000 hingga 130.000 ton mikro-plastik berakhir di laut Eropa setiap tahun.