Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Hoaks Jelang Pilpres, Penebarnya Kebanyakan Kaum Ibu-Ibu

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Selasa, 02 April 2019 |11:08 WIB
Hoaks Jelang Pilpres, Penebarnya Kebanyakan Kaum Ibu-Ibu
Hoaks (Reuters)
A
A
A

Siber Kreasi katanya melibatkan 96 lembaga baik lembaga pemerintah, BUMN, maupun swasta untuk mendatangi sekolah, kampus, pesantren, komunitas, dan masyarakat umum lainnya untuk memberi pelatihan literasi digital.

Pengaruh hoaks ke capres

Kedua tim kampanye pasangan calon presiden mengaku dampak hoks merugikan mereka.

Direktur Media Sosial Tim Kampanye Nasional dari calon presiden 02 Joko Widodo-Makruf Amin, Arya Sinulingga, dampak hoaks dalam menggerus suara 01 cukup besar.

"Cukup banyak yang terpengaruh, dulu awal-awal ada 9 juta orang yang percaya isu (soal Jokowi anti Islam-dan PKI) dan itu digunakan untuk menggunakan suara kita di bawah, tapi sekarang suadah ada perbaikan bahwa ternyata itu bohong."

Perbaikan itu klaim Arya tampak dalam laporan berbagai lembaga yang menyebut fitnah isu Islam mulai berkurang, dan tergambar elektabilitas. Namun isu komunis mulai dilempar lagi.

Terakhir katanya, tengah beredar foto seseorang dnegan seragam hitam 01 datang ke debat dengan menggunakan topi yang disematkan pin bersimbol palu arit.

"(Padahal) kami pada hari itu semuanya pakai baju putih," kata Arya.

Di sisi lain, juru bicara Badan Pemenangan Pemilu BPN Prabowo-Sandi Rahayu Saraswati bercerita, ia kerap mendapat pertanyaan seputar isu pro-khilafah yang ditudingkan ke Prabowo.

"Orang-orang yang menyatakan bahwa 'Oh, Prabowo itu akan menggantikan negara Pancasila menjadi negara khilafah' masih sering, bahkan sampai dua hari menjelang debat kemarin."

Rahayu menambahkan jumlah yang bertanya dikhawatirkan lebih sedikit ketimbang yang langsung percaya.

"Takutnya lebih banyak lagi yang langsung percaya saja," lanjut dia.

Rahayu mengklaim hoaks soal prokhilafah sudah cukup lama. "Sebagai jubir, cukup melelahkan untuk mengklarifikasi."

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement