Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gerindra Diminta Buka Metodologi Surveinya ke Publik

Harits Tryan Akhmad , Jurnalis-Selasa, 09 April 2019 |23:36 WIB
Gerindra Diminta Buka Metodologi Surveinya ke Publik
Ilustrasi Partai Gerindra
A
A
A

Jika masyarakat tidak kritis, sambung dia, akan terbangun opini masyarakat yang asal percaya atas hasil survei yang belum tentu bisa dipertanggungjawabkan metodologi penelitiannya. Apalagi jika hasil survei itu dipercaya sebagai gambaran nyata Pilpres 17 April nanti.

"Jika hasil pilpres yang tidak sesuai dengan hasil survei internal kemudian dikatakan ada kecurangan, itu salah besar. Ini berbahaya dan KPU harus menjawabnya. KPU harus menjawab hasil survei tidak menggambarkan populasi pemilih yang mencoblos," tegasnya.

Sri menjelaskan, survei itu bukan alat pengukur populasi. Sementara hasil pemilu adalah gambaran populasi pemilih.

Survei itu menyaring pendapat. Pendapat itu bisa berubah-ubah, bahkan hingga di bilik suara. Sementara quick count, itu ditanya kepada pemilih setelah mencoblos. Jadi quick count bisa menjadi alat pembanding hasil penghitungan. Bukan hasil survei," tutupnya.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement