Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Hadiri Konser Putih Bersatu di GBK, Yenny Wahid Jelaskan Huruf Arab Pegon 'Tetap Jokowi'

Fahreza Rizky , Jurnalis-Sabtu, 13 April 2019 |15:28 WIB
Hadiri Konser Putih Bersatu di GBK, Yenny Wahid Jelaskan Huruf Arab Pegon 'Tetap Jokowi'
Koordinator Rumah Pergerakan Gus Dur (RPGD) Yenny Wahid di Kampanye Akbar Jokowi-Ma'ruf Amin di SUGBK (foto: Fahreza/Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Koordinator Rumah Pergerakan Gus Dur (RPGD) Yenny Wahid menghadiri acara kampanye akbar pasangan calon 01 Jokowi-Ma'ruf Amin di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Kampanye tersebut dikemas dalam acara 'Konser Putih Bersatu.'

Dalam kesempatan itu, Yenny tampak menggunakan huruf Arab pegon bertuliskan 'Tetap Jokowi' pada ikat kepala maupun kaosnya. Menurut dia, penggunaan huruf pegon itu bukanlah simbol dari politik aliran.

Begini Suasana Stadion GBK Senayan di Kampanye Akbar Jokowi-Ma'ruf Amin

Baca Juga: Ratusan Artis Semarakan Kampanye Akbar Jokowi-Ma'ruf di SUGBK 

"Huruf pegon justru dipakai sebagai perlawanan terhadap penggunaan aksara Arab yang selama ini dianggap simbol politik aliran atau politik identitas," ujar Yenny di SUGBK, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

Yenny berpendapat, ada kesengajaan dari pihak-pihak tertentu yang menggunakan aksara Arab untuk memecah belah bangsa, dan bukan mempersatukan seperti asalnya.

Padahal, dalam sejarahnya, huruf atau aksara Arab adalah salah satu dari ribuan aksara dari berbagai bangsa di dunia yang oleh bangsa Arab digunakan tidak hanya untuk kepentingan agama. Tetapi juga keperluan ekonomi, politik, dan urusan kehidupan lainnya.

Istilah Arab pegon sendiri, kata Yenny, berawal dari modifikasi huruf Arab untuk menuliskan bahasa Melayu, bahasa Jawa, bahasa Sunda, serta bahasa daerah lainnya. Tulisan ini berkembang setelah Islam menjadi agama mayoritas rakyat Nusantara.

"Sebelumnya, suku-suku bangsa di kepulauan Nusantara menggunakan aksara Pallawa dari bahasa Sansekerta yang berasal dari India Selatan," ujar putri Presiden ke-3 RI, KH Abdurrahman Wahid ini.

Diakui Yenny, penggunaan ikat kepala dan kaos 'Tetap Jokowi' dalam huruf Arab pegon, memang upaya untuk mengingatkan kembali pada sejarah yang hilang. "Sejarah ketika banyak suku bangsa di Indonesia menggunakan huruf Arab untuk menuliskan bahasa daerahnya bagi keperluan sehari-hari. Masa sebelum huruf Latin diperkenalkan oleh penjajah Belanda seperti yang dipakai sampai sekarang," tuturnya.

Pada masanya, lanjut Yenny, huruf Arab pegon sempat dipakai meluas di kalangan pesantren, untuk menulis terjemahan Alquran, menulis naskah-naskah khutbah, hingga menulis adaptasi karya-karya sastra dari Persia, Arab maupun negara-negara Timur Tengah lainnya.

"Meskipun kegiatan literasi masih hidup di pesantren-pesantren, namun huruf Arab pegon sudah semakin jarang digunakan. Ini yang kemudian mengilhami teman-teman relawan RPGD untuk memakai Arab pegon, sekaligus sebagai kritik terhadap penggunaan aksara Arab yang keliru dan salah kaprah," tegas Yenny.

Baca Juga: Habaib dan Kiai Sepuh Kawal Ma'ruf Amin Menuju Konser Putih di SUGBK 

Begini Suasana Stadion GBK Senayan di Kampanye Akbar Jokowi-Ma'ruf Amin

Dalam pemaknaan yang lebih luas, menurut Yenny, penggunaan Arab pegon dalam konteks kekinian tidak lepas dari upaya melestarikan kekayaan budaya Nusantara. "Kita dituntut sigap mengantisipasi perubahan cepat yang muncul sebagai dampak Revolusi Industri 4.0. Namun, kita tetap tidak boleh menangggalkan kearifan lokal, bahkan hingga ke tingkat penggunaan Arab pegon," ujarnya.

Yenny berpendapat, esensi dari Revolusi Industri 4.0 bukan sekadar revolusi teknologi. Tetapi juga revolusi budaya. Revolusi manusia dalam berbagai aspek kehidupan. ”Revolusi yang membawa nilai dan norma baru dalam kehidupan sehari-hari, namun tetap memberi ruang bagi setiap upaya menjaga warisan budaya," katanya.

RPGD sendiri mengerahkan 50 ribu kader dan anggota ke acara Konser Putih Bersatu Jokowi-Ma'ruf di SUGBK. Kegiatan ini sekaligus menjadi puncak kampanye akbar di Zona DKI Jakarta untuk pasangan calon 01, timses, serta relawan pendukung.

(Fiddy Anggriawan )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement