JAKARTA - Rencana capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk menghentikan program pembangunan infrastruktur yang marak dijalankan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dalam lima tahun terakhir dinilai sejumlah ekonom merupakan rencana yang buruk.
Bahkan, niat yang dilontarkan Prabowo saat debat Pilpres terakhir dan juga tertuang dalam Program Aksi Penguatan Fondasi Perekonomian milik paslon 02 itu punya konsekuensi negatif bagi usaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Jika ditunda, apalagi dihentikan sama sekali, maka efek negatif yang ditimbulkan akan lebih besar. Penundaan akan membuat biaya ekonomi jauh lebih meningkat. Tidak ada ekonomi negara akan baik, jika tidak ditunjang infrastruktur yang bagus. Jika mau meningkatkan kesejahteraan rakyat, yaitu secara ekonomi, maka infrastruktur kuncinya," ujar ekonom Bursa Efek Indonesia, Poltak Hotradeo, saat dihubungi Selasa (16/4/2019) di Jakarta.
(Baca Juga: Halangi Pemilih untuk Mencoblos Bisa Dipidanakan)