"Kami telah membayar gaji kepada keluarga tahanan, martir, dan warga Palestina yang terluka sejak 1965. Ini adalah tugas kami untuk merawat keluarga mereka", kata Abbas seperti dikutip oleh The Jerusalem Post.
Sputnik, Senin (22/4/2019) melaporkan, selain menjanjikan bantuan jutaan dolar kepada Palestina, menteri luar negeri Liga Arab dalam deklarasi akhir pertemuan di Mesir menyatakan mengecam setiap rencana perdamaian yang tidak menghormati hak-hak rakyat Palestina. Pernyataan itu diduga merujuk pada rencana perdamaian AS yang disebut sebagai “Kesepakatan Abad Ini” yang menyiratkan mengenai pembentukan negara Palestina di Jalur Gaza.
Deklarasi tersebut dilaporkan menyimpulkan bahwa rencana yang tidak memberikan hak hukum Palestina, tidak akan pernah membawa perdamaian abadi ke wilayah tersebut.
Namun, seorang pejabat dari Fatah mengatakan bahwa ada negara-negara Arab yang menekan Palestina untuk menerima “Kesepakatan Abad Ini” yang ditawarkan Presiden AS Donald Trump.
“Beberapa negara Arab, terutama Arab Saudi, Mesir dan Uni Emirat Arab, sangat tertarik dengan kesepakatan abad ini. Mereka menggunakan segala cara, termasuk pemerasan politik dan keuangan, untuk memaksa Palestina menerima kesepakatan abad ini terlepas dari semua bahaya yang ditimbulkannya bagi perjuangan Palestina, ” kata sumber yang tidak disebutkan namanya itu. Dia mencatat bahwa Otoritas tidak akan tunduk pada tekanan apa pun.
(Rahman Asmardika)