Ia menambahkan, elite Jakarta praktis hanya memungut hasil kerja keras massa akar rumput yang berjuang di lapangan. Di luar itu, ada variabel tambahan yang membuat suara pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Jatim cenderung meningkat. Salah satunya, solidnya barisan massa akar rumput NU. Di antaranya adalah jaringan kiai kampung, jaringan ibu-ibu majelis taklim, dan jaringan Gus Dur yang diusung Yenny dengan bendera Rumah Pergerakan Gus Dur (RPGD).
Suko berpendapat jaringan Gus Dur dan kiai kampung ini berhasil mendorong sejumlah program yang menyentuh hajat hidup orang banyak. Di antaranya adalah melalui penggratisan Jembatan Suramadu. "Meski bukan satu-satunya, faktor lobi Yenny Wahid kepada Jokowi cukup penting," ujarnya.
Hal senada disampaikan Dr Jayus, dosen Fakultas Hukum Universitas Jember. Ia tak menepis fakta Yenny Wahid memang salah satu faktor penentu kemenangan paslon 01 di Jatim. "Pengaruhnya signifikan. Sebagai putri Gus Dur, Yenny tentu membawa magnet tersendiri bagi para kiai dan masyarakat di Jatim," katanya.
Basis massa jaringan yang dibawa Yenny memang lebih berada di seputar wilayah Mataraman, seperti Ponorogo, Madiun, Magetan, Jombang, Nganjuk hingga Trenggalek, namun sosok Jokowi yang dianggap memiliki karakter sama dengan Gus Dur membuat capres 01 tersebut relatif diterima oleh khalayak yang lebih luas.