BANDUNG – Saat ini perkembangan pengguna media sosial meningkat tajam. Menurut data yang dirilis Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), dari total 150 juta pengguna media sosial di Indonesia, 16,4 jutanya adalah pengguna yang berasal dari Jawa Barat.
“Pada Januari 2019, Jawa Barat memiliki 16,4 juta pengguna aktif media sosial atau lebih dari 10% pengguna media sosial di seluruh Indonesia,” kata Deputi V Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK I Nyoman Shuida saat hadir dalam Acara Gathering Positif Bermedia Sosial di Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (24/4/2019).
Tingginya angka pengguna media sosial menimbulkan keprihatinan jika media sosial kemudian disalahgunakan untuk menyebarkan berita bohong/hoaks, seperti halnya yang disampaikan oleh Rumadi Ahmad selaku perwakilan dari Gugus Tugas Revolusi Mental.
“Media sosial yang sejatinya digunakan untuk merekatkan hubungan antar personal di masyarakat malah dijadikan sebagai instrumen penyebaran hoaks oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Rumadi.
Rata-rata dalam sehari, ada sekitar 15 hoaks yang diklarifikasi pemerintah. Namun, masih ada ratusan berita lainnya yang mengarah pada misinformasi dan disinformasi.
“Hoaks atau berita bohong dapat diproduksi dengan sangat cepat dan diviralkan dengan cepat pula,” tutur Noudly Valdryno selaku perwakilan dari Facebook Indonesia.