"Kami masih menghadapi masalah besar penerimaan dan kepercayaan masyarakat," kata Ryan sebagaimana dilansir BBC, Sabtu (4/5/2019).
RD Kongo juga menderita wabah campak yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang, dengan 50.000 kasus dilaporkan. Staf WHO telah mengonfirmasi berjangkitnya wabah campak di 14 dari 26 provinsi di negara itu, baik di daerah pedesaan maupun perkotaan.
Wabah ebola masih terbatas dalam dua provinsi di RD Kongo tetapi pemantauan penyebaran virus itu menjadi lebih sulit dilakukan karena kekerasan yang merebak. WHO mengatakan risiko penyebaran global rendah, tetapi sangat mungkin kasus akan menyebar ke negara-negara tetangga.
Kebanyakan wabah Ebola berakhir dengan cepat dan memengaruhi sejumlah kecil orang. Hanya sekali sebelumnya wabah masih berkembang lebih dari delapan bulan setelah dimulai – pada epidemi di Afrika Barat antara 2013 dan 2016, yang menewaskan 11.310 orang.
(Rahman Asmardika)