JAKARTA - Peran perempuan dalam panggung politik di Indonesia harus terus didorong. Pemerintah sendiri sudah menetapkan bahwa dalam kepengurusan suatu Partai Politik, harus ada minimal 30% kehadiran perempuan. Namun, peran perempuan harus tetap dibekali dengan ilmu dan wawasan.
Hal tersebut dilandasi oleh banyaknya kader perempuan di partai politik yang hanya ikut dalam kepengurusan namun, hanya untuk memenuhi kuota yang ditetapkan pemerintah. Untuk itu, rekrutmen kader perempuan di partai politik harusnya diperkuat.
Ketua Umum Perempuan Jenggala, Vicky W Kartiwa mengatakan, mencermati dinamika peran perempuan dalam panggung politik Indonesia, pihaknya merasa terpanggil untuk turut mendorong peran aktifnya. Yakni, dengan menggelar diskusi peran politik kalangan perempuan.
"Tema yang kami usung adalah Politik Itu Cantik, Saatnya Perempuan Unjuk Diri Dalam Berpolitik. Ini diharapkan menjadi pembelajaran bagaimana perempuan harus mampu dan mau terjun ke panggung politik. Namun, tentu bukan sekadar keberanian tetapi juga harus dibekali dengan wawasan dan keilmuan yang cukup," kata Vicky, Sabtu (4/5/2019).
Menurut Vicky, Perempuan Jenggala sebagai organisasi yang intens dalam berbagai kegiatan berharap dapat menjadi bagian dalam mendorong lahirnya perempuan-perempuan berdaya saing. Sebab, sudah saatnya perempuan Indonesia berani unjuk diri.