Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Polisi Temukan 3 Koper Bukti Baru Hasil Olah TKP di Toko Milik Terduga Teroris

Wijayakusuma , Jurnalis-Kamis, 09 Mei 2019 |16:51 WIB
Polisi Temukan 3 Koper Bukti Baru Hasil Olah TKP di Toko Milik Terduga Teroris
Polisi Gelar Olah TKP (Foto: Wijayakusuma/Okezone)
A
A
A

BEKASI - Sehari pasca penggeledahan, polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di toko handphone "Wanky Cell" di Jalan Muchtar Tabrani RT 03 RW 03, Kelurahan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, yang menjadi lokasi perakitan bom terduga teroris berinisial E dan R.

Olah TKP yang dimulai pukul 09.30 WIB hingga 10.20 WIB itu menghasilkan sejumlah barang bukti baru yang semuanya berjumlah 3 koper dan beberapa kardus.

"Tim Inafis dan juga Labfor menemukan alat bukti lain yang ada kaitannya dengan bom, yaitu kabel. Kemudian juga ditemukan serangkaian benda untuk meracik bom, seperti sendok, saringan dan lainnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono di Bekasi, Kamis (9/5/2019).

Selain itu, ada pula beberapa barang bukti buku-buku yang diduga untuk mempelajari cara merakit bom, tulisan-tulisan berbau terorisme, serta sejumlah barang yang berkaitan dengan bisnis handphone milik terduga.

"Kita juga amankan dagangan handphone milik terduga berikut aksesorisnya, yang diduga berkaitan dengan rangkaian pembuatan bom. Ada banyak lakban sampai 5 dus untuk menyatukan alat," ujar Argo.

Lokasi

Baca Juga: Pimpinan JAD Bekasi sebagai Penyandang Dana, Perakit Bom dan Perekrut Anak Muda

Keseluruhan barang bukti yang diamankan sebanyak tiga koper dan beberapa kardus yang memuat berbagai macam alat bukti baru. Petugas kemudian melanjutkan olah TKP ke Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, yang menjadi lokasi awal penangkapan terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Lampung.

Sementara itu, Arif Maulana, salah satu karyawan Wanky Cell mengaku kaget dengan penangkapan E. Ia sama sekali tidak menyangka atasannya yang dikenal ramah, terlibat dalam jaringan teroris.

"Iya nggak nyangka banget, karena bos itu yang saya tahu orangnya baik. Suka traktir makanan juga sama bawahannya," ujarnya.

Lelaki yang sudah setahun bekerja di gerai ponsel tersebut juga mengaku tak tahu menahu perihal keberadaan sejumlah bahan peledak yan disimpan terduga di dalam loker.

"Enggak tahu sama sekali, karena kan setiap karyawan udah dapat jatah loker masing-masing. Jadi kalau ada loker yang terkunci, kita nggak tahu itu punya siapa dan barang apa di dalamnya," ungkap Arif.

Dari informasi yang dihimpun Okezone, terduga teroris E bersama R bertempat tinggal di Perumahan Pondok Ungu Permai, Kaliabang Tengah, Bekasi Utara. Sedangkan ruko yang dijadikan tempat usaha handphone, disewa terduga dari sang pemilik Dede (50), warga setempat.

Sebelumnya, penggerebekan di Wanky Cell terjadi jelang berbuka puasa, sekira pukul 17.00 WIB. Tim Densus 88 yang mengepung lokasi bersiaga dengan senapan laras panjang. E yang merupakan kelompok jaringan JAD Bekasi dan Lampung sekaligus sang pemilik counter, diamankan Tim Densus 88. Sementara R disebutkan masih dalam perburuan petugas.

Dua bom pipa rakitan berhasil diamankan petugas dari gerai Wanky Cell. Salah satunya bahkan sudah diledakkan Tim Densus 88 di Jalan Lingkar Utara (tanah kosong samping BSI), Kelurahan Perwira, Bekasi Utara, sekira pukul 19.58 WIB. Selain itu terdapat pula pupuk booster Lengkeng, HCL dalam botol, serta serbuk putih dan beberapa cairan di dalam botol.

(Edi Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement