TANJUNGBALAI ASAHAN - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) mencatat adanya peningkatan ekspor minyak kelapa sawit selama periode Januari-April 2019. Kenaikan ini jumlahnya bahkan cukup signifikan yang bisa dilihat melalui data sistim otomasi Barantan (IQFAST).
Kepala Barantan Ali Jamil menjelaskan bahwa ekspor komoditas minyak sawit beserta turunannya pada kuartal pertama cukup mencengangkan, yakni mencapai 546 juta kilogram dengan nilai transaksi sebesar Rp. 5,3 triliun.
"Alhamdulilah, ini berkat kerjasama semua instansi yang membuat ekspor sawit kita kembali menunjukan tren bagus," ujar Jamil di sela-sela penyerahan Surat Kesehatan Tumbuhan atau Phytosanitary Certificate (PC) kepada para pelaku usaha eksportir komoditas pertanian di Tanjungbalai Asahan, Senin (13/5/2019).
Jamil menjelaskan, ekspor tahun 2018 hanya membukukan 460 juta kilogram dengan nilai transaksi sebesat Rp. 4,5 triliun. Angka ini lebih rendah dari tahun 2016 yang mencapai 607 juta kilogram dengan nilai transaksi sebesar Rp. 5,5 triliun.
Sedangkan untuk tahun 2017 total ekspor yang ada mencapai 709 juta kilogram dengan nilai transaksi sebesar Rp 6,5 triliun.