Selain itu, lanjut Bukhari, ada juga ekspor olahan lain berbentuk sapu lidi sebanyak 350 ton tujuan Pakistan dengan nilai transaksi sebesar Rp. 1,19 miliar. Kemudian ekspor pisang 16 ton, ubi jalar 17 ton, jahe 7 ton, jeruk nipis 4 ton dan kayu manis 6 ton tujuan Malaysia dengan nilai transaksi Rp. 178,5 juta.
"Tak ketinggalan, kami juga melepas domba tujuan Malaysia sebanyak 200 ekor senilai Rp. 200 juta dan 450 kilogram madu senilai Rp 225 juta dengan total ekspor keseluruhan senilai Rp. 8,8 miliar," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Tanjungbalai Asahan, Syahrial menyampaikan apresiasi kepada Kementan atas pembangunan pertanian di wilayahnya. Kata dia, komitmen Kementan melalui Barantan dalam mengawal ekspor komoditas asal Tanjungbalai Asahan adalah langkah maju yang bisa menjadi andalan devisa negara.
"Ke depan, kita berharap Barantan dapat membantu adanya perluasan akses pasar negara tujuan ekspor dan lakukan pendampingan pemenuhan persyaratan ekspor sehingga dapat bertambahnya jenis komoditas yang dapat merambah dunia," tandasnya.
Adapun rangkaian acara penyerahan Surat Kesehatan Tumbuhan Phytosanitary Certificate (PC) ini ditutup dengan peresmian gedung Laboratorium Karantina Pertanian Tanjung Balai Asahan. Peresmian gedung ini merupakan komitmen Kementan untuk meningkatkan pelayanan publik perkarantinaan dan mendorong potensi ekspor andalan.
(Abu Sahma Pane)