8. Diidentikkan Perempuan Tanpa Identitas
Meski sudah menjadi beberapa potongan tubuh, namun jasad seorang yang diduga korban mutilasi ini masih bisa dikenali sebagai seorang perempuan.
Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri memastikan bila jasad yang ditemukan merupakan seorang perempuan tanpa identitas. "Jenis kelaminnya perempuan usia diperkirakan sekitar 34 tahun, dengan potongan rambut sebahu, saat ditemukan hanya menggunakan celana dalam. Tidak ditemukan identitas," terang Asfuri.
9. Jasad Dipastikan Korban Mutilasi
Kepolisian memastikan potongan tubuh di Pasar Besar Kota Malang pada Selasa siang merupakan korban mutilasi. "Dipastikan korban mutilasi, dilakukan menjadi 6 bagian kaki, tangan, tubuh, kemudian kepala. Namun siapa korban dan pelakunya, masih terus kita dalami," beber Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri.
Pihak kepolisian sendiri masih memeriksa 3 saksi untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Tak hanya sejumlah barang bukti berupa manekin, tulisan tangan di sekitar lokasi, cacahan daging yang diduga milik korban, hingga celana dalam turut diperiksa kepolisian.
Di sisi lain pihak kepolisian masih kesulitan melakukan identifikasi jasad potongan tubuh tersebut. "Belum bisa (sidik jarinya). Usia juga belum nanti setelah autopsi bisa, dilihat dari anatomi," jelas Kanit Inafis Polres Malang Kota Iptu Subandi.
10. Tato di Telapak Kaki
Tato di telapak kaki kiri dan kanan juga menjadi petunjuk potongan tubuh perempuan yang ditemukan di Pasar Besar, Kota Malang, pada Selasa siang.
Menurut, petugas medis RSUD Saiful Anwar, Bagas Ragil, di kedua telapak kaki terdapat tato permanen yang sulit dihapus dengan air biasa.
"Ada tulisan di telapak kaki kiri dan kanan, di kaki kiri tulisannya sugeng, di pergelangan kaki kanan bertuliskan wahyu yang diterima keluarga gereja comboran bersama saudara. Itu tato, tadi saya coba hapus pakai air tidak bisa," tukas Bagas.
Penemuan tato ini dibenarkan oleh Kanit Inafis Polres Malang Kota Iptu Subandi. Menurutnya tulisan di telapak kaki ini bersifat permanen.
"Ya sifatnya permanen. Tulisannya seperti yang sudah dikatakan teman-teman (medis dan SAR) tadi," lanjut Subandi. (fid)
(Hantoro)