Makanya, menurut Argo, berbagai pesan berantai kembali dimunculkan dengan sengaja pada saat ini untuk mengejar sensasi. Ia mencontohkan video viral seseorang lari dan orang membacok hingga meninggal dunia di Kwitang, Jakarta Pusat. Di mana pelakunya sudah ditangkap.
Kemudian perkelahian di tempat parkir yang disebutnya terjadi di Makassar dan sudah ditangani oleh kepolisian. Kemudian ada foto soal tangan putus yang kejadian pada 22 Februari 2019, viral beredar lagi. Ada pula foto diduga geng motor yang mengacungkan senjata tajam di jalan kolong (underpass). "Jadi berbagai kejadian ini sengaja dinaikan kembali agar viral," ujar dia.
Hingga saat ini, sampai awal Mei, Argo mengaku belum mendapatkan laporan berkaitan dengan berbagai pesan "broadcast" yang menyesatkan di Jakarta. "Artinya broadcast yang menakutkan dengan harapan masyarakat resah itu tidak ada," ucapnya.
Argo mengatakan, pihaknya berani menjamin Jakarta dalam keadaan kondusif dan mengharapkan masyarakat tidak perlu khawatir untuk datang atau beraltivitas di Jakarta. "Jangan khawatir. Tidak ada kegiatan menakutkan," ujar Argo.
Apalagi patroli rutin sudah dilakukan Tim Khusus Anti-Bandit (Tekab). Patroli itu rutin berlangsung dari malam hingga menjelang subuh atau pagi hari. Meski demikian, Argo juga mengimbau warga untuk berhati-hati dan berperan serta dalam mencegah terjadinya tawuran.