Ia menegaskan, jangan sampai masyarakat menjadi korban atas ketidaktahuannya mengenai bahayanya people power. Menurutnya, sudah ada negara yang hancur dan pecah belah gara-gara people power, sebut saja Suriah.
"Maka, jangan Suriahkan Indonesia. Jika pun ada permasalahan dalam penyelenggaraan Pemilu, kita bisa tempuh jalur hukum yang berlaku sesuai undang-undang. Jangan ambil tindakan sendiri yang berpotensi membuat perpecahan," tuturnya.
Andi menegaskan, siapa pun presiden terpilih yang sesuai dengan konstitusi nantinya, maka semua pihak harus menerimanya, karena sudah pilihan rakyat. Namun, pemimpin yang terpilih harus mampu menciptakan rasa aman, damai, rukun, tertib dan bersatu bagi bangsanya.
"Hal demikian sudah menjadi kewajiban seorang pemimpin. Sebaliknya pemimpin yang kalah dalam pertarungan pilpres, tidak boleh mengedepankan egonya dengan melakukan gerakan-gerakan yang bisa menimbulkan perpecahan berbahaya bagi bangsa. Karena sejatinya, masyarakat ingin kedamain dan kerukunan, keadilan dan kesejahteraan. Bukan perpecahan yang menakutkan," ujarnya.