Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tren Ekonomi Kolaborasi saat Ini Sesuai dengan Marwah Koperasi

Tren Ekonomi Kolaborasi saat Ini Sesuai dengan Marwah Koperasi
Foto: dok.Humas Kemenkop UKM
A
A
A

Menurut ia, hal itu disebabkan beberapa hal diantaranya kesadaran diantara pekerja untuk mendirikan koperasi masih rendah, adanya karyawan di tingkat middle/manager yang bekerjasama dengan rentenir, dan kurang adanya dorongan dari institusi terkait/eksternal, seperti misalnya dari pemerintah/dinas.

Padahal , bila ada karyawan terjerat praktek rentenir, maka akan berdampak kepada efektivitas kinerja dan menghambat hubungan internal karyawan, “Kami memiliki keinginan untuk memberantas serta menghindari maraknya praktek Rentenir yang dapat mencekik dan menyengsarakan para Karyawan dilingkungan perusahaan, dengan membangun dan membesarkan Kopkar yang keuntungannya akan dikembalikan kepada seluruh anggota berupa Sisa Hasil Usaha (SHU) dalam setiap tahunnya," beber Sudarno.

"Sebenarnya keberhasilan seseorang karyawan Tidak dilihat dari berapa besar gaji yang didapatkan dalam setiap bulannya, tetapi keberhasilan seseorang karyawan dapat dilihat dari berapa besar uang dari penghasilannya yang dapat disisihkan dalam setiap bulannya," ungkap Sudarno

Kopkar PT. MT pada tahun 2017 telah membuktikan dengan membagi SHU senilai 480 juta kepada anggotanya dan Rp 630 juta pada 2018, selain itu kopkar PT.MT melalui Mini Marketnya juga menyediakan sembako murah sebagai upaya membantu Karyawan memenuhi kebutuhan hidupnya.“Kami mengharapkan Kopkar PT.MT ini dapat dijadikan Row Model atau Contoh bagi Para Karyawan dan Pimpinan di Perusahaan - Perusahaan yang ada di wilayah Sukabumi. Kami juga menghimbau kepada segenap jajaran Pejabat Pemerintah Daerah terutama Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Koperasi supaya Mendorong Tumbuh dan Berkembangnya Koperasi Karyawan (Kopkar) disetiap Perusahaan yang ada di Sukabumi, sehingga Karyawan dapat terhindar dari jeratan lintah darat dan mampu mewujudkan kesejahteraan para Karyawan," pungkas Sudarno.

Kadinaskopdag Kab Sukabumi Hardiana menambahkan, saat ini jumlah Kopkar di Kab Sukabumi sebanyak 220 unit, namun yang beroperasi dengan baik baru sekitar 40 kopkar saja. “Sebenarnya kopkar ini bisa dibilang relative lebih mudah berkembang karena anggotanya berada dalam satu lingkup perusahaan. Namun biasanya tiap bagi pucuk pimpinan, berubah juga dukungannya, karena itu mungkin sosialisasi pentingnya adanya koperasi ini akan kita arahkan juga pada pimpinan perusahaan,” ujarnya.

(Abu Sahma Pane)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement