Tapi, Kapolri Jenderal Tito Karnavian masih merahasiakan ke publik siapa bos lembaga survei yang disasar penjahat. “Pimpinan lembaga survei kami tidak sebutkan,” katanya.
Polisi terus memberikan pengamanan kepada tokoh-tokoh yang ditarget untuk dibunuh tersebut.
“Sejak awal begitu ada informasi memberikan pengalaman dan pengawalan kepada yang bersangkutan,” ujar Tito.
(Baca juga: Delapan Rekomendasi Suluh Bangsa untuk Pemerintah soal Aksi 22 Mei)
Ada tiga tersangka yang disuruh menghabisi tokoh-tokoh tersebut, semuanya sudah ditangkap polisi bersama empat senjata api yang akan mereka gunakan. Polisi masih mencari aktor yang memerintahkan pembunuhan itu.
(Salman Mardira)