Lalu, perihal Tahir akan diangkat menjadi Penasihat Panglima TNI juga tidak tepat. Sebab, Tahir sudah pernah diangkat menjadi Penasihat Panglima TNI pada tahun 2014, yakni ketika Moeldoko masih menjadi Panglima TNI. Adapun, Tahir menjadi Penasihat Panglima TNI Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Prajurit.
Tugasnya sebagai Penasihat TNI kala itu ialah memberikan bantuan pembangunan 1.000 rumah bagi prajurit TNI di Jakarta. Berikut kutipan berita lengkapnya:
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengangkat Dato' Sri Prof. Dr. Tahir MBA sebagai penasihat. Konglomerat dan bos Bank Mayapada itu menjadi penasihat untuk membantu mengurusi kesejahteraan prajurit TNI.
Upacara pengangkatan Tahir sebagai Penasehat Panglima TNI Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Prajurit itu dilakukan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, pada Kamis 18 September 2014 pagi. Moeldoko dan para petinggi TNI hadir di lokasi.
Kata Moeldoko, Tahir selama ini telah banyak memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan prajurit TNI. Bahkan Tahir akan memberikan bantuan 1.000 unit rumah untuk prajurit di Jakarta.
Moeldoko berkata, tugas pokok Panglima TNI ada 2. Pertama, menyiapkan prajurit TNI agar siap perang. Kedua memelihara kesejahteraan prajurit. Alasan kedua itulah yang membuat dirinya mengangkat Tahir.
Dari hasil penelusuran itu, lanjut Khairil mengatakan, maka dapat dikatakan bahwa isu Dato Sri Tahir menjadi Pembina Brimob dan akan menjadi Penasihat Panglima TNI tidak tepat.
"Sebab, Tahir hanya diberikan gelar warga kehormatan Brimob dan ia pun sudah pernah menjadi Penasihat Panglima TNI pada tahun 2014, bukan akan diangkat). Dengan demikian, isu tersebut masuk kategori false context," tegas Khairil dalam debunk-nya, Rabu (29/5/2019).
(Khafid Mardiyansyah)