Di sela rutinitas menjadi imam, mengajar mengaji, dan menjaga hafalan Alquran, Ifdal mengejar ilmu psikologi klinis di University of Texas at Arlington, Muhamad mengincar jurusan mechanical engineering dari University of Maryland.
Keduanya bertekad mengantongi sarjana di Amerika Serikat sebelum melanjutkan pendidikan ke-Islam-an di Makkah atau Madinah. Setelah itu, barulah akan berpikir menjadi imam.
"Jadi Ifdal bukan (belum jadi) imam sekarang, tetapi ingin jadi imam," katanya merendah.
Dengan rutinitas yang padat, kedua imam muda ini mengaku tetap punya waktu bersenang-senang, dan tetap ingin menjadi anak muda yang cool.
Ifdal mengisi Sabtu atau libur kuliah dengan jalan-jalan bersama keluarga atau teman, makan-makan atau menonton di bioskop. Ia mengikuti serial Game of Throne, dan film terakhir yang ditontonnya Avenger Endgame.
Muhamad rutin seminggu dua atau tiga kali menekuni hobi bela diri tradisional. Ia juga berkumpul dan ngobrol dengan teman-temannya.
Namun, keduanya menolak musik. Muhamad mengatakan, "Ini (musik) akan mengalihkan perhatian dari (hafalan) Quran saya."
Baik Ifdal maupun Muhamad memahami tuntutan imam. Oleh karena itu, Ifdal berharap psikologi kelak membantunya sebagai imam. Muhamad ingin menjadi imam yang menguasai Alquran dan juga ilmu-ilmu lainnya.
Harapan Muslim besar terhadap imam muda yang lahir atau besar di Amerika mengingat negara ini kekurangan pasokan imam dan "mengimpor" imam belakangan kerap terbentur soal pengurusan visa (izin tinggal di AS).
Ifdal dan Muhamad diharapkan bisa menjadi imam sekaligus pembimbing agama, yang menguasai masalah khas Amerika dan menjawab dalam bahasa Inggris yang baik, sesuatu yang sangat dibutuhkan seiring makin berkembangnya jumlah Muslim dan masjid di sana.
(Hantoro)