PURWAKARTA - Area wisata Taman Sri Baduga (Situ Buleud) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat butuh perhatian. Mengingat, ada beberapa fasilitas di taman aktif besar tersebut dalam kondisi rusak. Misalnya, yang terdapat di bangku penonton dan mekanikal elektrikan untuk penggerak air mancur.
Kabid Pertamanan dan PJU, Dinas Tataruang dan Pemukiman (Distarkim)Kabupaten Purwakarta, Kosasih tak menampik dengan kondisi rusaknya beberapa fasilitas di lokasi. Dia mengusulkan supaya tak hanya perbaikan sementara, pihaknya akan mengusulkan supaya ada revitalisasi total.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Jawa Barat Idealnya Miliki 40 Kabupaten/Kota
"Memang sudah butuh perhatian khusus. Apalagi, sejak pembangunan awal pada 2014 lalu, sampai saat ini belum ada perbaikan lagi yang dilakukan oleh pemerintah," ujar Kosasih kepada Okezone, Selasa (4/5/2019).
Dia menjelaskan, sebenarnya jika berbicara dari sisi keamaman, seluruh fasilitas di Taman Sribaduga ini sudah harus direvitalisasi seluruhnya. Terutama, komponen-komponen yang bersentuhan langsung dengan air Situ.
"Sebenarnya memang sudah harus direvitalisasi. Pertama kan sudah lama sekali pipa-pipa dan tiang penyangga panggung di tengah situ itu terendam air. Khawatir korosi kan, nanti ambruk. Atau pipa yang menahan tekanan airnya pecah," jelas dia.
Dia menambahkan, dari hitungan dinasnya untuk revitalisasi ini perlu biaya sekitar Rp15-20 miliar. Pihaknya berencana akan mengusulkan upayanya ini di tahun depan. Selain usulan revitalisasi, sebagai salah satu dinas yang mengelola taman besar itu, jajarannya akan menggulirkan terobosan-terobosan baru, guna mempertahankan kemasyuran air mancurnya itu.
"Selama ini, mungkin pertunjukan Air Mancur yang jadi primadona. Tapi lihat, daerah lain pun saat ini sudah mengembangkannya. Kalau tidak berinovasi, apakah kita siap bersaing dengan daerah lain?" seloroh dia.
Menurut dia, pengembangan inovasi baru di areal Taman Sribaduga ini sangat penting dilakukan. Salah satu tujuannya, supaya para pengunjung tak jenuh dengan sarana itu-itu saja.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Purwakarta, Iyus Permana menuturkan, pihaknya akan mendorong supaya dibentuk unit kerja khusus untuk mengelola lokasi wisata milik pemerintah tersebut.
"Kalau mau terawat maksimal, memang harus ada pengelola khusus wisata di luar dinas yang ada," ujar Iyus.