Saat aksi itu, dagangannya ludes dijarah massa yang mengamuk. Selain itu, penjarahan di warungnya membuat Usma kehilangan uang tabungannya dan beberapa helai pakaian yang ikut digasak oleh massa.
"Jadi, konten yang beredar penyandingan dua foto itu adalah disinformasi. Oleh pembuat konten atau meme itu, kedua orang yang berbeda tersebut dimirip-miripkan untuk menyebarkan informasi palsu pada publik," tegas Nina.
Sebagai referensi, Nina juga melampirkan video berkaitan dalam debunk-nya. Yakni video pengakuan Usma terkait penjarahan itu dan pengakuan Yayan, sopir ambulans Gerindra yang disuruh membawa batu dan busur panah untuk aksi 21-22 Mei.
Dari kedua video ini, publik dapat melihat sejumlah perbedaan dari kedua orang yang disebut sama tersebut.
(Rachmat Fahzry)