"Ancaman terbesar di kawasan ASEAN, adalah ancaman nontradisional, seperti terorisme, bencana alam, radikalisme, dan kejahatan siber," kata Ryamizard dalam keterangannya, Selasa (11/6/2019).
Di acara itu, ternyata Ryamizard mendapat beragam pertanyaan, tentang isu-isu strategis dan lain sebagainya. Salah satunya dari peneliti IISS, Aaron Connelly yang mempertanyakan efektivitas dari program Bela Negara dan alasan kementerian pertahanan yang menjalankan program indoktrinasi politik.
(Baca Juga: Sikapi Aksi 21-22 Mei, Menhan: Kalau Saya Sudah Bicara Tidak Ada Lagi Negosiasi!)
"Bela Negara adalah untuk melawan masalah transnasional dengan ideologi nasionalisme Indonesia, yaitu Pancasila," ucapnya.
Sekadar diketahui, IISS merupakan titik temu informal antara pembuat kebijakan pertahanan, peneliti, industri berbagai kalangan yang berkempetingan di kawasan Asia Pasific.
(Khafid Mardiyansyah)