Akibat gerakan mendukung pemuda Indonesia, Erbervelt dihukum mati dengan cara kedua kaki dan tangan diikat ke empat kuda. Kemudian kuda-kuda tersebut diperintahkan lari sekencang-kencangnya ke empat penjuru mata angin.
Kulit dan badan Erbervelt beserta para pendukungnya pun pecah-pecah akibat eksekusi sadis ini.
Lokasi eksekusi mati tersebut akhirnya dikenal sebagai Kampoeng Petjah Kulit. Sekarang lebih diketahui dengan nama Jalan Pangeran Jayakarta di Jakarta Barat.

(Hantoro)