Meski kini sudah memasuki musim kemarau, kata dia, beberapa wilayah di Indonesia masih berpotensi diterpa hujan, seperti di Jawa Timur, Bali, dan NTB karena aktivitas gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) bertahan cukup lama, sehingga berperan meningkatkan suplai massa udara basah di sebagian besar wilayah Tanah Air.
"Di Juni dasarian kedua, gelombang atmosfer MJO bertahan cukup lama," ujarnya.
Adapun jangka waktu masa musim kemarau dapat berlangsung hingga Oktober 2019 mendatang. Ia memprediksi nantinya beberapa wilayah di Indonesia bagian barat akan mulai memasuki musim hujan terlebih dahulu. Namun, saat ini dirinya belum bisa menjelaskan secara detail ihwal daerah mana saja.
"(Nanti) BMKG akan secara resmi merilis prakiraan musim," kata dia.