Saunders mengatakan bahwa hari ini mereka akan mengirimkan staf ke Ulamona untuk menilai situasi saat letusan berlanjut.
"Kami sedang memantau secara instrumental dari Observatorium Gunung Berapi Rabaul dan memiliki akses ke data satelit," katanya Saunders.
"Namun karena letusan yang terus-menerus (dan) potensi kebangkitan tak terduga, disarankan agar peringatan dinaikkan ke Tahap 2," lanjutnya.
Maskapai penerbangan nasional Air Niugini membatalkan semua penerbangan ke Bandara Hoskins di Kimbe untuk waktu yang tidak ditentukan. Sementara Pusat Peringatan Abu Vulkanik Darwin mengeluarkan peringatan "merah" untuk maskapai internasional.
Ribuan orang hidup dalam bayang-bayang Ulawun, meskipun gunung itu merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Papua Nugini.
(Rahman Asmardika)