Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gebrakan Kementan Pacu Ekspor Berbasis Digital

Gebrakan Kementan Pacu Ekspor Berbasis Digital
Foto: Kementan
A
A
A

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo memberikan acungan jempol atas gebrakan yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam mengejewantahkan perintah Presiden Jokowi untuk meningkatkan neraca perdagangan dengan memacu ekspor komoditas pangan. Gebrakan tersebut di antaranya penggunaan teknologi digital dari hulu hingga hilir, peningkatan sumberdaya petani, pengembangan pangan lokal, dan kemudahan pelayanan penerbitan izin ekspor.

Hal ini terungkap dalam kegiatan Soropadan Expo 2019 yang diselenggarakan di Pusat Pelayanan Agribisnis Petani (PPAP) Soropadan, Magelang, Kamis (4/7/2019). Soropadan Expo 2019 mengangkat tema "Korporasi Petani dan Integrasi Teknologo Informasi Menuju Petani Semakin Sejahtera". Hadir Mentan Amran yang diwakili Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi, beberapa Duta Besar, pelaku usaha pertanian, Forum Koordinasi Pimpinan Provinsi Jateng, penyulug dan petani.

Ganjar menyebutkan Pemerintah Provinsi Jateng dan Kementan memiliki misi yang sama dalam mendongkrak neraca perdagangan, yakni melalui akselerasi ekspor. Pemerintah Provinsi Jateng memiliki aplikasi Agro Jowo sebagai pasar digital bagi petani dan konsumen. Sementara Kementan memiliki terobosan berupa aplikasi i-MACE (Indonesian Maps of Agricultural Commodities Export), untuk mengetahui seluruh potensi-potensi pertanian berdaya ekspor, menerapkan sertifikat elektronik, sehingga kegiatan ekspor menjadi cepat dan pasar lelang yang membantu petani memasarkan komoditas untuk mendapatkan keuntunga yang jauh lebih tinggi.

"Saya sepakat dengan Kementerian Pertanian, soal pertanian, soal pangan kita lah yang harus menjadi juara dunianya. Maka kalau neraca perdagangan sudah kita bicarakan dan teknologi sudah disiapkan, tinggal produktivitas yang didorong, kapasitas yang disiapkan dan kontinuitasnya juga dijaga," ujarnya.

Oleh karena itu, Ganjar menekankan Soropadan Expo 2019 ini diharapkan agar menjadi meeting point berkaitan dengan aspek hulu hingga hilir bisa dipelajari di expo ini. Di aspek hulu yakni belajar tentang teknik budidaya dan teknik menghasilkan komoditas yang berkualiatas. Misalnya, komoditas melon yang ditanam di Pusat Pelayanan Agribisnis Petani (PPAP) Soropadan, Magelang ternyata cepat matang, maka petani akan belajar terkait teknik yang paling baik dengan menghasilkan kualitas yang paling baik.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement