
Bahkan, konfliknya melebar ke arah yang sangat berbahaya, yaitu mengait-ngaitkannya dengan ideologi, suku, agama dan kelompok. Karena itu, dengan jadwal kampanye yang singkat, dampak negatif dari pesta demokrasi tersebut lebih dapat diredam sebab masyarakat tidak akan memiliki perasaan terlalu berlebihan dengan calon pemimpin atau wakil rakyat yang didukungnya.
Selain mempersingkat jadwal kampanye, Tjahjo juga mengusulkan model pemungutan dan penghitungan suara secara elektronik, seperti e-Voting dan e-Rekap.
Baca Juga: Kampanye Pilkada 2020 Selama 81 Hari, DPR Bilang Itu Kelamaan
(Arief Setyadi )