NEW DELHI - India sukses meluncurkan misi luar angkasa keduanya ke bulan, sepekan setelah tertunda karena terkendala masalah teknis. Pesawat luar angkasa Chandrayaan-2 diluncurkan pada Senin, 22 Juli, pukul 14:43 waktu setempat dari stasiun luar angkasa Sriharikota.
Kepala badan ruang angkasa India mengatakan agensinya telah "bangkit kembali dengan sukses" setelah upaya peluncuran pertama yang dibatalkan. Misi yang menghabiskan dana sebesar USD150 juta (sekira Rp2 triliun) itu akan menjadi misi luar angkasa India pertama yang mendarat di kutub selatan Bulan.
BACA JUGA: Misi Luar Angkasa Ke Bulan India Ditunda Satu Jam Sebelum Peluncuran
Diwartakan BBC, pesawat ruang angkasa itu telah memasuki orbit Bumi, di mana ia akan tinggal selama 23 hari sebelum memulai serangkaian manuver yang akan membawanya ke orbit bulan.
Peluncuran tersebut disiarkan langsung di televisi dan akun media sosial resmi badan antariksa itu. Terdengar tepuk tangan di ruang kendali Organisasi Penelitian Antariksa India (Isro) beberapa menit setelah peluncuran, ketika roket lepas landas menuju atmosfer luar.
Ini adalah misi paling rumit yang pernah coba dilakukan oleh badan tersebut.
"Ini adalah awal dari perjalanan sejarah India menuju bulan," kata Pimpinan Isro, K Sivan dalam sebuah pidato setelah peluncuran sebagaimana dilansir BBC, Senin (22/7/2019). Dia berterima kasih dan memberi selamat kepada semua yang telah mengerjakan misi itu.
"Adalah tugas saya untuk memberi hormat kepada semua orang yang telah melakukan pekerjaan itu."
Perdana Menteri Narendra Modi memuji misi karena "sepenuhnya pribumi".
Sebelumnya, upaya penghitungan mundur upaya peluncuran pertama pada 15 Juli dihentikan 56 menit sebelum lepas landas setelah ditemukan hambatan teknis di kendaraan peluncur. Media India melaporkan adanya kebocoran dari botol gas helium di mesin cryogenic sebagai penyebabnya.
Bahan bakar dari roket dikosongkan dan para ilmuwan menyelesaikan kesalahan.
BACA JUGA: Ini Penyebab India Batalkan Misi Luar Angkasa ke Bulan
"Masalah itu sederhana untuk memperbaiki (tetapi) masalah serius yang bisa mengakibatkan kegagalan total," kata seorang sumber di Isro.
Misi bulan pertama India pada 2008, Chandrayaan-1, tidak mendarat di permukaan bulan, tetapi melakukan pencarian air pertama dan paling detail di Bulan menggunakan radar.
Chandrayaan-2 akan mencoba mendarat di dekat kutub selatan Bulan yang sedikit dieksplorasi. Misi ini akan fokus pada permukaan bulan, mencari air dan mineral, dan mengukur gempa bulan, antara lain.
(Rahman Asmardika)