JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais menganggap rekonsiliasi Jokowi dengan Prabowo beberapa waktu lalu hanyalah ethok-ethok atau pura-pura, untuk itu PAN diminta untuk tetap di oposisi ketimbang masuk dalam gerbong pemerintahan Joko Widodo.
"Misalnya betul betul rekonsiliasi hanya untuk berpura-pura apa gunanya. Lebih baik oposisi saja ya saudara-saudara ku titik. Lebih gagah, berwibawa, mulia dan rakyat akan memahami," kata Amien Rais Melalui akun Instagram miliknya @amienraisofficial yang dikutip Okezone, Rabu (24/7/2019).
Baca juga: Pasca-Pertemuan Prabowo-Megawati, PA 212: Doakan Saja Bermanfaat untuk Umat dan Bangsa
Sebab, menurut Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 1999 -2004 jika rekonsiliasi itu sungguhan, maka seharusnya keduanya duduk bersama mencari titik tengah demi membahagiakan seluruh bangsa Indonesia, bukan untuk bagi-bagi jatah kursi. Namun jika petahana menang kemudian menawarkan beberapa kursi, lantas yang ditawari juga bergembiara ria maka itu dipastikan hanya rekonsiliasi pura-pura.
"Jadi ini terus terang juga PAN, ya Allah PAN PAN PAN partai ku yang aku dirikan jangan ikut latah dan rekonsiliasi ethok-ethok itu," ucapnya.
Baca juga: Pasca-Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra-PDIP Disebut Berpotensi Koalisi di 2024
Akan tetapi, sebagai Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien berharap rekonsilaisi antara Jokowi dengan Prabowo benar-benar sunguhan, kalau benar maka selanjutnya segera dibahas mengenai power sharing hingga responsibility sharing dengan pembagian porsi 55:45 sesuai dengan perhitungan KPU.
"Saudara-saudara ku semua setelah pilpres selesai saya cenderung kuat sekali untuk menganjurkan agar partai-partai yang tergabung dalam 02 malah dalam oposisi saja apalagi kita ketahui setelah bawaslu dan KPU kemudian putusan MK demikian sangat menggelegar," pungkas Amien.
(Awaludin)