Bagaimana dengan Koalisi Kubu Jokowi Lainnya?
Pada awal pekan ini, empat pemimpin partai politik yang sebelumnya mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin, yakni Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengadakan pertemuan di Kantor DPP Nasdem. Mereka menyebut pertemuan itu dilaksankan untuk menjaga soliditas.
Sementara Megawati menjelaskan alasan ketidakhadiran anggota PDIP dalam kegiatan itu. "Saya memang sedang di luar negeri atau di luar daerah, karena kami memang sekarang sedang menghadapi yang namanya rapat kerja daerah untuk penyelenggaraan kongres 8–11 Agustus," katanya.
Baca juga: Prabowo Bawakan Lukisan Bung Karno Naik Kuda untuk Megawati
Di sisi lain, anggota DPP Nasdem Irma Suryani Chaniago menyatakan ketidaksepakatannya jika kubu Prabowo bergabung di koalisi.

"Kalau semua mau jadi koalisi, yang akan melakukan kontrol siapa? Kalau semuanya mau di dalam (koalisi), ngapain ada kontestasi politik?" ucap Irma.
Baca juga: Pasca-Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra-PDIP Disebut Berpotensi Koalisi di 2024
Pengamat politik LIPI Aisah Putri Budiatri mengatakan partai-partai koalisi pasti "ramai" ketika Gerindra memutuskan bergabung dengan koalisi.
Hal itu, ujar dia, wajar karena partai-partai itu sudah "berkeringat dan berdarah" memperjuangkan kemenangan Jokowi.
"Bagaimanapun kuncinya Jokowi sendiri yang memiliki hak prerogatif untuk membentuk kabinet, dan PDIP sebagai partai pengusung utama," jelas dia.