Gonzalez mengatakan prajurit itu biasa berpatroli di sepanjang dasar sungai kering Rio Grande yang memisahkan tempat asalnya Ciudad Juarez dari El Paso, Texas, ketika para penjaga menangkap beberapa migran, termasuk duo ibu dan anak, di jalan tanah yang berdebu dan kotor.
Di situlah dia membuat permohonan menangis.
"Wajahnya, itu cerminan kecil dari semua penderitaan migran," kata Gonzalez. "Banyak orang menilai migran, tanyakan mengapa mereka tidak tinggal di negara mereka, mengapa mereka datang ke sini atau mengapa mereka menyeberang ke Amerika Serikat. ... Setiap migran memiliki cerita."
Tiba-tiba, memanfaatkan kesempatan saat prajurit meleng, Perez berlari menuju semak yang tumbuh di sisi tepi sungai sambil membawa putranya. Mereka dengan cepat berlari menyeberang ke sisi lain sungai dan keluar dari yurisdiksi penjaga di mana agen Pabean dan Perlindungan Perbatasan AS lalu menahan mereka.

Menanggapi permintaan informasi, seorang juru bicara mengatakan Kepabeanan dan Perlindungan Perbatasan AS tidak memiliki sumber daya yang diperlukan untuk melacak keberadaan Perez dan putranya saat ini berdasarkan perincian yang dapat disediakan oleh Reuters.
Keduanya biasanya akan diproses di stasiun Patroli Perbatasan dan kemudian diserahkan ke Kantor Imigrasi dan Bea Cukai, atau dimasukkan ke dalam program yang mengembalikan beberapa migran ke Meksiko untuk menunggu sidang pengadilan AS, kata juru bicara itu, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
(Rachmat Fahzry)