Menurut Warsih, di tengah keterbatasan yang ada, sampai saat ini, berbagai upaya pengobatan sudah dilakukan, namun anak kesayangannya tersebut tidak kunjung sembuh. Meski sang suami hanya bekerja sebagai buruh rongsok, upaya penyembuhan terus dilakukan.
“Kalau soal pengobatan, semua sudah kami lakukan, tentu dengan segela keterbatasan dana. Dan hanya berobat jalan,” ujarnya.
Saat ini, keduanya berharap bantuan dari pemerintah yang hingga saat ini memang belum ada bantuan langsung dari pemerintah setempat.
“Sampai ini belum ada bantuan. Kartu KIS saja baru kami peroleh setahun lalu.Namun, dengan penyakit yang dialami anak saya, tentunya dibutuhkan biaya ekstra untuk berbagai keperluan,” pungkasnya.
(Khafid Mardiyansyah)