Namun penduduk desa dihibur serangan burung dan sering menonton ketika Kewat keluar sehingga mereka dapat menyaksikan burung gagak.
Pada 2011, para peneliti di Seattle, AS, menemukan bahwa gagak menyimpan dendam dan mengingat wajah manusia.
Mereka menangkap dan mengikat gagak selama lima tahun sebagai bagian dari penelitian, tetapi setelah setahun tidak melihat manusia yang menangkapnya, burung-burung itu dapat mengenali mereka.
Live Science melaporkan burung-burung gagak akan menukik, menyerang gerombolan orang yang mereka ingat.
Dalam studi selanjutnya, para peneliti menemukan bahwa otak burung-burung itu menyala dengan cara yang mirip dengan manusia ketika mereka melihat wajah yang mereka kenal.
(Rachmat Fahzry)