UNITED NATIONS - Perserikatan Bangsa-Bangsa merayu Korea Utara untuk tidak mengurangi jumlah staf bantuan internasional yang dikerahkan oleh badan dunia untuk melakukan pekerjaan pangan, gizi dan kesehatan.
Dalam sebuah pernyataan tertulis melanisr Reuters, Jumat (6/9/2019), Korea Utara ingin Amerika Serikat (AS) mengurangi jumlah staf internasional karena program-programnya gagal karena politisasi bantuan AS oleh pasukan musuh.
PBB memperkirakan 10,3 juta orang—hampir setengah dari populasi negara itu—Korea Utara kekurangan gizi, sementara pada Februari Pyongyang mengatakan mereka menghadapi kekurangan pangan tahun ini dan harus mengurangi separuh ransum, dengan menyalahkan kekeringan, banjir, dan sanksi.
Baca juga: Donald Trump Tidak Senang Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal
Baca juga: Korut Beri 2 Opsi untuk AS: Dialog atau Perang
Juru bicara AS Stephane Dujarric mengatakan PBB sedang berdialog dengan pemerintah Korea Utara mengenai masalah pengurangan staf bantuan internasional negara tersebut.
"Operasi AS saat ini sudah ringan dan kapasitas berkelanjutan di tingkat saat ini sangat penting untuk memastikan dukungan AS yang berkelanjutan untuk keamanan pangan, air, program nutrisi yang kritis serta memobilisasi sumber daya," kata Dujarric.