JAYAPURA – Seorang prajurit TNI luka-luka saat berupaya melerai perang antarsuku di Kampung Pagaleme, Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, pada Selasa 24 September kemarin. Korban Pratu Syahrir, anggota Batalyon Yonif Raider 751 luka karena terkena anak panah.
Kapendam XVII Cenderawasih, Letkol Cpl Eko Daryanto mengatakan, selain Pratu Syahrir, seorang anggota Polri bernama Briptu Sahar dan tiga warga yang bertikai juga luka-luka dalam perang tersebut.
"Perang antarsuku dipicu adanya pengadangan yang dilakukan kubu BT terhadap KW yang mengakibatkan KW terkena panah di bagian perut pada Senin kemarin, dan keesokan harinya BT ditemukan meninggal dunia akibat panah yang pelakunya belum diketahui," kata Eko, Rabu (25/9/2019).
Meninggalnya BT memicu kemarahan sanak saudaranya, sehingga sekitar pukul 15.00 WIT kemarin diperkirakan sejumlah 200 orang dari kubu BT bergerak dari Kampung Puncak Senyum menuju Kampung Pagaleme dengan membawa senjata tradisional seperti panah.
"Sesampainya di Kampung Pagaleme, mereka langsung menyerang kubu KW dengan melepaskan anak panah. Kedua kubu pun terlibat aksi saling panah,” ujar Eko.
“Aparat keamanan yang terdiri dari personel Polres Puncak Jaya dan Satgas Pamrahwan Yonif Raider 751 berusaha memisahkan dan menghalangi perang antar kampung tersebut dengan melepaskan tembakan peringatan ke udara."