Setelah kondisi kesehatannya sempat membaik, kata Sarli, Satia kembali mengeluhkan sesak napas. “Saat itu juga, saya langsung bawa ke rumah sakit. Baru beres-beres caturnya mau dibersihin, sudah tidak ada (meninggal),” ucapnya.
Sarli mengungkapkan, beberapa saat sebelum meninggal, anaknya berucap sudah tidak kuat. “Dia bilang, pak saya mah sudah tidak kuat. Soalnya sakit banget. Siangnya padahal beli mainan naik motor. Saya bilang jangan banyak-banyak. Katanya sekali ini saja pak,” tutur Sarli.
Sebelumnya diberitakan, Satia Putra (7) bocah penderita obesitas asal Kampung Cilempung, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat harus tidur sambil duduk karena tidak bisa terlentang. Orangtua Satia bahkan harus membuatkan bangku khusus untuk anaknya agar bisa tidur nyaman.
Humas RSUD Karawang, Ruhimin mengatakan, Satia hanya bisa tertidur pulas dengan kondisi duduk dan ditemani bonekanya sebagai bantal. Sebelum meninggal, berat badan Satia terus bertambah hingga mencapai 110 kilogram. Akibat masalah berat badan itulah yang menyebabkan kondisi Satia kian memburuk.
(Arief Setyadi )