Seorang juru bicara untuk Otoritas Moneter Hong Kong mengatakan 10 persen dari 3.300 ATM di seluruh kota tidak dapat berfungsi karena vandalisme akhir pekan, dan bank berusaha mengatur perusahaan logistik untuk mengirim dan mengisi kembali uang kertas ke mesin-mesin yang masih beroperasi.
Di Ma On Shan, di New Territory, antrian panjang terbentuk di ATM yang masih berfungsi.
"Ini sangat merepotkan," kata seorang pelanggan, yang bernama So. "Mal-mal tutup. ATM di cabang dirusak. Itu ulah perusuh. Kurasa polisi tidak seharusnya membiarkan mereka pergi."
BACA JUGA: Momen Demonstran Hong Kong Ditembak Polisi dari Jarak Dekat Terekam Kamera
Namun, warga memiliki pandangan beragam. Penduduk Ma On Shan lainnya, Grace, mengatakan bahwa pemerintahlah yang harus disalahkan.
"Jika pemerintah telah memenuhi tuntutan para demonstran lebih awal, situasinya mungkin tidak menjadi begitu buruk sekarang," katanya.
(Rahman Asmardika)