"Saya telah memberi tahu Turki bahwa jika mereka melakukan sesuatu di luar apa yang kita anggap manusiawi, ekonomi mereka bisa menderita," kata Trump mengutip AFP, Selasa (8/10/2019).
Namun Trump juga mengatakan dia ingin mengakhiri kehadiran militer AS di wilayah tersebut.
"Kami ingin membawa pasukan kami kembali ke rumah dari perang tanpa akhir ini. Kami tidak berperang. Kami mengawasi," lanjut dia.
Seorang pejabat senior pemerintah AS membantah bahwa Trump telah memberikan "lampu hijau" untuk invasi, yang meningkatkan ancaman bahwa ribuan pejuang Negara Islam yang dipenjara oleh suku Kurdi.
"Tampaknya Turki berniat melakukan semacam operasi militer," kata pejabat yang berbicara dengan syarat anonim, menambahkan, "Tidak akan ada keterlibatan angkatan bersenjata AS."