Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

KSAD Tegaskan Sanksi ke 7 Prajurit AD Tak Terkait Radikalisme

Fahreza Rizky , Jurnalis-Selasa, 15 Oktober 2019 |16:25 WIB
KSAD Tegaskan Sanksi ke 7 Prajurit AD Tak Terkait Radikalisme
KSAD Jenderal Andika Perkasa saat konferensi pers di RSPAD, Gatot Subroto, Jakarta, Jumat, 11 Oktober 2019. (Foto : Okezone.com/Fadel Prayoga)
A
A
A

JAKARTA – Sebanyak tujuh orang prajurit TNI Angkatan Darat (AD) telah diganjar sanksi akibat unggahan di media sosial terkait insiden penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto.

Enam orang prajurit diberikan hukuman disiplin militer karena tidak menjaga keluarganya sesuai perintah TNI untuk bijak bermedia sosial. Sementara satu orang prajurit dihukum karena dirinya sendiri yang menyalahgunakan medsos.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan hukuman ini murni diberikan karena unggahan medsos yang tak patut terkait penusukan Wiranto, bukan karena terpapar radikalisme.

"Dari awal saya tidak pernah menyebut atau membicarakan radikalisme. Tindakan kami murni karena mereka tidak bisa menjaga bagaimana bersosial media sehingga terjadilah penyalahgunaan," katanya di Markas Besar Angkata Darat (AD), Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2019).

KSAD Jenderal Andika Perkasa. (Foto: Ist)

"Penyalahgunaan ini sehubungan dengan insiden percobaan pembunuhan yang dilakukan terhadap Menko Polhukam. Maka kami sudah cukup menilai bahwa mereka harus berhenti," ucapnya.

Andika menjelaskan, peristiwa penusukan Wiranto semestinya tidak boleh dianggap main-main. Pasalnya, kejadian itu hampir merenggut nyawa Mantan Panglima ABRI tersebut.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement