SITARO - Gunung Api Karangetang yang berada di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, mengeluarkan asap kawah bertekanan sedang hingga kuat berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 300 meter di atas puncak kawah.
"Kawah utama mengeluarkan sinar api dengan tinggi sekitar 25 meter," ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang Yudia Tatipang, Selasa (15/10/2019).
Selain itu, guguran lava pijar dari puncak kawah utama dan dari ujung leleran lava sering terjadi guguran lava pijar ke arah kali Nanitu, Sense, Sesepe, sekira 1.000-1.500, sedangkan guguran lava pijar ke arah kali Pangih sekira 1.000-1.750 meter.
Asap kawah dua putih tipis tekanan gas lemah sampai sedang tinggi sekitar 50 meter disaat gunung tertutup kabut abu vulkanik tipis jatuh di Beong Salili Siau tengah.
"Beong Salili kena jatuhan abu vulkanik tipis," kata Yudia.
Aktifitas gempa guguran masih tinggi dan mendominasi seismogram, sedangkan tremor menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.25-7 mm (dominan 3 mm) dari gunung yang berstatus level III siaga itu.
Ia pun mengimbau kepada pengunjung atau wisatawan direkomendasikan agar tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2.5 km dari puncak Kawah Dua (Kawah Utara) dan Kawah Utama (selatan) serta area perluasan sektoral dari Kawah Dua ke arah Barat Laut-Utara sejauh 4 km. Dan dari kawah utama sejauh 3 km ke arah barat.
Masyarakat disekitar Gunung Karangetang juga dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
Sedangkan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.
(wal)