Iwan menambahkan, dengan fakta – fakta itu setiap 2 hari ada 1 konflik agraria.
“Menurut data kami di KPA tahun 2015, sejak tahun 2004 sampai 2015, ada 1.772 konflik, dengan luas wilayah 6,9 juta hektar yang melibatkan 1,1 juta rumah tangga," ujar Iwan.
Iwan mengungkapkan, artikulasi konflik agraria kemudian meluas ke dalam bentuk – bentuk konflik lain, seperti konflik etnis, konflik antar kampung/desa, dan konflik antar “penduduk asli” dengan pendatang. (adv) (Wil)
(Risna Nur Rahayu)